Judul: Perempuan Di Balik Jendela: Antologi Puisi Anak
Cetakan: I, November 2019
Tebal: xi + 54 halaman; 12 x 17,5
cm
Penulis: Idammatussilmi, dkk.
Editor: Hamidulloh Ibda
ISBN: 978-623-7590-07-1
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
Harga: Rp 25.000 (belum ongkir)
WA: 081225183113
Sastra anak dalam berbagai buku dan definisi
memaliki keunikan tersendiri dari sastra dewasa. Selain diperuntukkan
anak-anak, ragam bahasa sastra anak lebih sederhana, tak terlalu bersayap, mbulet,
dan terlalu lebay dengan bahasa yang jauh dari derajat estetik.
Karya sastra anak memiliki ciri bergenre realisme,
formula, fantasi, sastra tradisional, puisi, nonfiksi yang memiliki hakikat menempatkan
sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan. Karya sastra anak harus dapat
dipahami anak-anak, berisi dunia anak-anak, sekira usia anak yang berusia
antara 6-13 tahun, dan menceritakan dunia anak.
Bahasa puisi dalam antologi ini sangat sederhana,
singkat, padat, sedikit kata, namun dapat mendialogkan banyak hal. Bahasa puisi
dalam buku ini juga sekadar permainan bunyi, sarana retorika, diksi, citraan,
dan gaya bahasa. Lebih dari itu, di dalamnya tersimpan berbagai macam pesan
moral, juga pesan-pesan kemanusiaan sebagai wujud eksistensi dari karya sastra
itu sendiri.
Dengan terbitnya antologi puisi anak ini,
menjadikan mahasiswa semakin mengerti akan pentingnya karya sastra anak. Sastra
jenis ini bukan berarti penulisnya harus anak-anak, melainkan isinya, gaya
bahasa, dan diksinya berisi tentang anak atau menceritakan tentang kehidupan
anak.
Sebagai calon guru, keterampilan menulis puisi
anak sangat penting. Bisa jadi, ke depan akan kami kembangkan pada cerpen,
cergam, pantun, gurindam, seloka, talibun, senota, bahkan novel anak. Ini
sangat penting karena penulis karya sastra anak sangat minim.
Di saat kita sudah memasuki era Revolusi Industri
4.0 ini, serba digital, semua mudah didapat, akan sangat ironis ketika
substansi karya sastra ditanggalkan. Menulis karya sastra anak ini tentu
menjadi bagian untuk membendungnya, agar mahasiswa tetap berkiblat pada
kompetensi, karakter, dan literasi.
Literasi saya maknai sebagai adalah segala upaya
yang dilakukan manusia dengan tujuan agar melek aksara, dan segala upaya untuk
mendapatkan pengetahuan, itulah domainnya. Salah satunya, ya berastra.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.