Judul:
Teacherpreneurship (Konsep dan Aplikasi)
Penulis:
Hamidulloh Ibda, M.Pd
Editor: Amin
Nasrulloh, Lc., M.EK
Penerbit: CV.
Pilar Nusantara
ISBN:
978-602-51368-6-3
Cetakan: I, 2018
Tebal: 21 x 14
cm, xii + 251 Halaman
Harga: RP 50.000
(belum termasuk ongkir)
CP: 08562675799 /
085740145329
Buku ini
merupakan diktat yang bisa digunakan untuk bahan literasi atau kajian
perkuliahan Prodi/Jurusan yang menerapkan kurikulum KKNI-SNPT. Tidak hanya bagi
Prodi PGMI/PGSD, namun bisa untuk semua prodi yang berbasis pendidikan atau di
bawah naungan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK). Pada BAB I
mengkaji tentang “Konsep Dasar Teacherprenuership”. Kemudian pada Bab II
tentang “Model Manajemen Teacherprenuership dalam Pendidikan” dan Bab
III tentang “Tantangan dan Peluang Teacherpreneurship di Era Milenial”
dan BAB III tentang “Praktik Teacherpreneurship”.
Teacherpreneurship ini sudah
menjadi profil lulusan, kemudian menjadi mata kuliah di PGMI STAINU Temanggung.
Apa yang dikonsep di Prodi PGMI STAINU Temanggung tentu masih dalam rangka
mencari “kebenaran” dan idealitas. Namun, pada prinsipnya, calon guru harus
memiliki jiwa entreprenuer/ wirausaha. Sebab, guru di era milenial,
pascamilenial bahkan era alfa ini harus memahami bahwa gelembung disruption setelah era Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) harus dijawab dengan kemampuan yang multipleskill. Salah satunya adalah teacherprenuer tersebut.
Hal ini tentu
senada dan seirama dengan doktrin bahwa “guru harus kaya” secara materiil. Guru
tidak boleh hanya urusan berjuang, namun kata berjuang itu sendiri adalah
dialektika antara “berju” dan “uang”. Meski profesi guru tidak untuk mencari
materi saja, namun, secara person, guru haruslah kaya hati, harta, dan kouta.
Sebab, jika guru kaya, mereka akan mapan dalam melakukan perubahan mendasar
dalam pendidikan. Maka dari itu, guru kaya adalah sebuah keniscayaan di era
disrupsi ini.
Maka dari itu,
bekal teacherprenuership inilah yang menjadi ikhtiar untuk menyiapkan
calon guru yang berjiwa kaya. Apakah hanya kaya harta? Tentu tidak. Harta hanya
bagian dari pendukung jiwa, sarana dan media guru berjuang mendidik
anak-anaknya.
Akhir kata, selamat
membaca buku ini dan pahamilah, bahwa teacherprenuer hanya bagian dari
usaha menjawab, dan menyesuaikan, serta menguasai zaman. Mengapa demikian?
Sebab, hanya orang yang mampu membaca zeitgeist
(spirit zaman) yang bisa bertahan. Masalahnya, sudahkah kita bisa membaca
spirit zaman ini?
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.