Muhamad Umar Lathif, lahir di Desa Gaji, Kecamatan Guntur,
Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada 15 April 1993. Anak kedua dari pasangan Ali
Mustain dan Siti Amenah tersebut memulai Pendidikan formalnya dari SDN Gaji I
(2004) dilanjut MTs N Mranggen (2007) dan MA Miftahul Ulum Ngemplak Maranggen
(2010).
Sejalan
dengan pendidikan formalnya, ia juga masuk dalam pendidikan non formal. Sejak
tahun 2004, Ia memutuskan untuk nyantri di pesantren Darus Sholihin Demak di bawah
asuhan romo kiai M. Syafi’i.
Pada
tahun 2010 ia memantapkan diri untuk masuk IAIN Walisongo Semarang yang
sekarang menjadi UIN Walisongo Semarang pada Fakultas Dakwah prodi Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI) lulus pada tahun 2017.
Orang
yang akrab dipanggil Kang Umar ini sejak kecil sudah menyukai seni musik
islami, maka tak heran sejak dari mulai
bangku TPQ dia sudah aktif dan ikut serta dalam berbagai grup rebana
yang ada di TPQ maupun di desanya.
Bakat
seninya itu tak luntur dan malah berkembang setelah ia di pondok pesantren dan
berlanjut sampai pada ekstrakurikuler yang ada di Madrasah Aliyah Miftahul
Ulum.
Maka
tidak heran jika ia dipercaya sebagai Ketua Bidang Rebana pada waktu di
Madrasah Aliyah dan mendapatkan Juara II
Lomba Rebana Tingkat Jawa Tengah yang diadakan oleh IKIP PGRI Semarang (sekarang
UPGRIS).
Pola
pikirnya mulai terasah sejak ia aktif diberbagai forum diskusi pada organisasi
intra dan ekstra kampus. Ia tercatat aktif sebagai anggota CDIS Walisongo.
Pemuda yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah tersebut
sangat getol mempelajari tentang sejarah Islam.
Di samping
sering mengikuti kajian-kajian tentang keislaman yang diadakan oleh HMI yang
ada di lingkup Cabang Semarang maupun kelompok diskursus lainya, ia juga gemar
membaca buku-buku yang berhubungan dengan dunia Islam.
Pemuda
yang gemar berorganisasi ini, sampai saat ini tercatat masih aktif sabagai
ketua PPD HMI Cabang Semarang, Bendahara Umum Gerakan Pemuda Nusantara (GPN)
Jawa Tengah, Ketua Alumni MTs N Mranggen. Di samping
itu, ia juga sebagai Ketua Ikatan Alumni dan Santri PON-PES Darus Sholihin
Demak.
Baginya,
organisasi adalah wadah untuk menyalurkan apa yang sudah ia dapatkan dalam
bangku pendidikan formal dan non formal untuk menjadikan diri sebagai insan
akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridai Allah Swt.
Sebagai
sarjana Fakultas Dakwah UIN Walisongo Semarang, ia sadar bahwa tantangan dakwah
yang dihadapi oleh dai semakin hari semakin bertambah kompleks, maka dengan
diterbitkanya karya pertama ini semoga bisa menjadi solusi yang solutif bagi
para dai untuk menjalankan misi dakwahnya.
Sejalan
dengan nama Umar yang diberikan oleh orang tuanya, ia mempunyai mimpi untuk
terus mempelajari, berdiskusi dan meneliti tentang khulafaurrasyiddin yang
salah satu namanya adalah sahabat Umar ibn Khattab R.A.
Kang
Umar berharap dengan diterbitkan karya pertama yang berjudul Metode Dakwah
Khalifah Abu Bakar Assiddiq ini menjadi pintu untuk ia melanjutkan penelitian
khalifah-khalifah berikutnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.