YANNE KARSODIHARJO,
adalah bagian dari salah satu dari jutaan BMI yang menjadi pahlawan devisa di
luar negeri. Ia memiliki nama asli Andayani yang lahir dari pasangan Sriwut
(alm) dan Darso Karsodiharjo pada 24 Februari 1988. Sejak kecil, ia bermukim di
Jalan Solo Bin Doyong Desa Kunci, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa
Timur. Saat ini ia masih menjadi BMI di Negeri Beton, Hongkong.
Ia sadar,
menjadi BMI bukanlah cita-citanya sejak kecil. Sebab, ia sendiri mengakui bahwa
menjadi BMI adalah pekerjaan berat dan tidak semua orang kuat menjalankannya.
Akan tetapi, perempuan yang cita-citanya sempat berhenti lantaran membantu
perekonomian orang tuanya ini sedikit banyak berhasil ia gapai ketika menjadi
BMI.
Selain
bekerja, Yanne, juga pernah aktif di dunia kesehatan. Ia menjadi praktisi
kesehatan dan pernah kuliah di KHT Tibbunabawi Kedokteran Islam Al Hijamah.
Pengobatan ini ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW yang dikembangkan di Hongkong
dan ditekuni Yanne. Ia pun bangga, dan juga bahagia bisa membantu sesama,
karena pernah cuti pulang Indonesia dan bisa mengobati 40 orang lebih pasien
bekam dan terapi juga konsultasi online, terus dan ia sempat
memiliki rencana membuka klinik dan cari izin Kemenkes untuk mengamalkan
ilmu-ilmu yang ia dapat di Hongkong.
Selain
itu, Yanne juga aktif di dunia seni fotografi dan modeling. Kepiawaiannya
berpose di depan kemara ternyata mampu mengantarkannya menjadi cover dan juga
brand di berbagai majalah dan media internasional. Ia juga pernah melakukan
pemotretan bersama sejumlah fotografer andal asal berbagai negara di Hongkong.
Tidak hanya menjadi foto model, ia pun juga lihai menjadi model catwalk dan
berlenggak-lenggok mengenakan berbagai pakaian adat dan modern. Bahkan, ia juga
sukses mendirikan Yanne Fashion Group (YFG) sekaligus menjadi CEO.
Lewat YFG,
sudah banyak kegiatan fashion show ia gelar dan menembus prestasi dunia karena
diikuti tidak hanya para BMI yang berasal dari negara Indonesia, melainkan juga
para model dari berbagai luar negeri. Tercatat, ia pernah menggelar Fashion
Show BMI Hongkong pada 28 Agustus 2016 dengan tema Casual Dress dan Kebaya
Glamour, kemuDian even internasional bertajuk Top Model 2016 Jean’s Attire pada
23 Oktober 2016. KemuDian juga even Top Model 2017 pada 12 Maret 2017 dan
sejumlah even yang ia gawangi sendiri maupun yang ia gelar bersama manajemen
dan rekan-rekannya.
Melalui
kegiatan-kegiatan fashion show yang kelasnya bertaraf internasional yang ia
gawangi itu, ia pun pernah mendapatkan penghargaan “The Best CEO” dari
President FDFG Longrich Maddam Viky Domasig dan Director Longrich Tonny.
Prestasi ini tak hanya satu-satunya, karena Yanne, juga sudah menggondol
puluhan piala, medali dan sertifikat serta hadiah uang tunai dalam even fashion
show.
Yanne,
juga menjadi Manajer JSM Record Hongkong, sebuah manajemen musik JSM Record
Hongkong yang di dunia musik merekam dan menjadi wadah pengembangan musisi dan
juga bisnis pembuatan kaos. Tidak hanya memburu uang, ia pun melakukan “donasi”
untuk para korban bencana dan bantuan kepada masjid-masjid di Indonesia, baik
yang dilakukan person maupun bersama-sama temannya.
Meski
menjadi BMI di Hongkong, aktivitasnya di seni juga sering mewarnai pemberitaan
di Indonesia. Media lokal, nasional bahkan internasional pernah memuat profil
dan kegiatannya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.