Kegiatan ini, digelar dalam rangka memperkuat persatuan, kesatuan dan kebhinekaan di kalangan santri. Kegiatan itu selain diikuti santriwan-santriwati Ponpes Miftahul Ulum Demak, penyelenggara juga membuka lebar untuk masyarakat umum dan siapa saja boleh mengikutinya. "Kegiatan ini untuk umum dan gratis, nanti dirangkai dengan buka bersama dan dirangkai dalam rangka perpisahan santriwan-santriwati," ujar M. Chaezam Ketua Panitia Bandongan Jurnalistik, Jumat (9/6/2017).
Kegiatan itu, menurut dia, akan dilaksanakan di Ponpes Miftahul Ulum di Jl. P. Diponegoro Nomor 17 Jogoloyo, Demak, Jawa Tengah. "Ini merupakan kegiatan yang terlaksana atas kerjasama antara Ponpes Miftahul Ulum, penerbit Formaci Press, Lajnah Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU Kota Semarang, serta HJ Network," tandas mantan aktivis LPM Edukasi UIN Walisongo itu.
Atas kegiatan ini, kata dia, kami berharap bisa menggeliatkan semangat literasi di kalangan santri. "Era milenial seperti ini akan menyeret santri di lembah digital dan banjir informasi, jika tidak dikuatkan dengan bekal literasi, maka akan mudah terpecah belah, diadu domba dan terprovokasi. Apalagi sekarang musimnya hoax," beber Chaezam yang juga Sekretaris Yayasan Miftahul Ulum Demak tersebut.
Kami berharap, lanjut dia, kegiatan ini menjadi gerakan kecil untuk menguatkan persatuan dan kebhinekaan yang dimulai dari kalangan santri. "Salah satu jalannya adalah lewat kegiatan literasi," tukas dia.
Bagi yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan itu, kata dia, bisa langsung menghubungi panitia di nomor 085259708002. "Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan berkah, amin," tutup dia.
Sementara itu, Direktur Formaci Press Dian Marta Wijayanti mengatakan bahwa tidak hanya untuk mahasiswa, namun santri pun sangat membutuhkan kemampuan literasi. "Justru santri sekarang itu melek IT semua. Mereka sudah tidak asing dengan internet, gadget, WhatsApp, Facebook dan lainnya. Maka kalau tidak dibekali dengan kompetensi literasi ya saya kira akan menjadi penikmat IT yang tidak produktif. Makanya Ngaji Jurnalistik ini sangat penting sebagai upaya membentengi santri dari serangan berita hoax, fake dan juga membekali santri agar melek media dan dunia jurnalistik," ujar dia.
Pihaknya juga membuka lebar bagi siapa saja yang ingin menggelar kegiatan seperti latihan kepenulisan, workshop, training, seminar maupun lokakarya jurnalistik bagi pelajar sekolah, mahasiswa di perguruan tinggi, organisasi, juga guru dan masyarakat umum. "Sudah banyak kegiatan kami laksanakan dengan sistem kerjasama. Intinya cuma satu, kita harus serius membangun peradaban literasi," pungkas dia. (adm).
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.